Thursday, February 23, 2012

Dunia Pembelajaran Matematika era UN dan Pendidikan Berkarakter

Matematika merupakan ratunya ilmu, yang diciptakan oleh Alloh AWT, untuk digunakan memahami alam semesta. Matematika bagi kebanyakan orang cuma dianggap sebagai ilmu berhitung bukan ilmu memperhitungkan. Kemudian dari anggapan tersebut membuat orang menganggap jika mau bisa menguasai matematika maka harus dapat menghapal rumus matematika yang diajarkan terus dibarengi dengan menghitung angka-angka yang dimasukkan kedalam rumusnya.

Anggapan diatas akan lebih diperparah dengan pembelajaran yang sekedar mengedepankan metode drill atau sering kita sebut belajar dengan melatih siswa dengan rumus maupun variasinya sehingga siswa akan dengan sendirinya hafal dan terampil menggunakan rumusnya
Sebaiknya siswa kita ajak untuk memahami persoalan yang ada, kemudian kita bimbing logika siswa untuk merumuskannya. Setelah siswa faham dalam merumusan persoalan yang ada maka baru kita latih menggunakan rumusan-rumusan tadi dalam menghadapi persoalan sehari-hari serta persoalan soal Ujian Nasional.

Pada kenyataannya dunia pendidikan matematika di indonesia lebih mengacu pada kepentingan Ujian Nasional, meskipun sudah muncul PMRI dan lainnya. karena oroentasi kepentingan UN maka banyak guru yang lebih suka mencari trik cara cepat mengerjakan soal UN dari pada trik bagaimana mengajarkan suatu meteri pelajaran matematika yang dapat mudah dikuasai oleh siswanya. 

Tanpa menyalahkan metode apapun yang jelas kita berharap siswa yang kita ajar harus paham dan terampil baik dalam berhitung maupun yang selanjutnya adalah mengaplikasikan konsep yang diperolehnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Sehubungan pendidikan karakter guru dituntut membentuk karakter siswa menggunakan mata pelajaran yang diampunya, termasuk juga guru matematika harus berusaha membentuk karakter siswa sesuai karakteristik ilmu matematika itu sendiri. Meskipun juur terkadang kita bingung karakter seperti apa yang dimaksudkan dalam pendidikan karakter itu sendiri. Kebingungan itu terutama tercermin dalam pembuatan perangkat pembelajaran matematika yang berkarakter, yang sejatinya belum mencapai sasaran yang ditargetkan, maklum guru kebanyakan cuma copy paste dari sebuah file Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter .

Pembelajaran matematika era UN dan Pendidikan karakter sudah semestinya pendidik melakukan sebuah perencanaan pembelajaran yang membuat siswa paham dan terampil dalam menguasai matematika guna menjawab persoalan UN maupun tantangan zaman dengan kejujuran yang tinggi, kedisiplinan yang tidak kaku, berpegang teguh pada norma agama, hemat cermat dan bersahaja, lugas tegas apa adanya.

Terimakasih
Edris Zahroini, S.Pd



 


No comments:

Post a Comment