Thursday, February 23, 2012

Unsur Unsur Model Pembelajaran

Setiap model pembelajaran memiliki unsur-unsur sebagaimana berikut ini:
  1. Sintakmatik, merupakan tahapan kegiatan dari suatu model pembelajaran.
  2. Sistem Sosial, situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam masyarakat pebelajar
  3. Prinsip Reaksi, pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru melihat dan memmmperlakukan para pelajar
  4. Sitem Pendukung, segala sarana, bahan, dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model
  5. Dampak Intsruksional, hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan para siswa pada tujuan yang diharapkan. dan Pengiring, hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran tanpa pengaruh langsung oleh guru.
Demikianlah unsur-unsur dari sebuah model pembelajaran, semoga bermanfaat dan daat dipergunakan untuk menemukan model yang baru.

Empat Kategori Model Pembelajaran menurut Joyce dan Weil

Megenang Lomba Inovasi Pembelajaran di LPMP dengan model pembelajaran yang saya lombakan adalah lebih menekankan pada titik meminimalisasikan miskonsepsi siswa pada geometri bangun datar, yang syukur alhamdulilah dapat urutan juara dua dengan juri satu dari dinas pendidikan provinsi bengkulu dan dua dosenku tercinta bapak agus susanta dan bapak rusdi dari UNIB.
Terlepas apakah metode mengajar guru yang lebih ketat terhadap pemahaman yang benar oleh siswa terhadap sebuah konsep masuk kedalam salah satu model pembelajaran secara teoriis  atau tidak saya sendiri juga tidak tahu, maklum karena lupa akan definisi Model Pembelajaran yang sebenarnya anda dapat menyimpulkan dari paparan berikut ini.

Pengertian Model Pembelajaran

Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Pembelajaran merupakan kegiatan secara aktif kreatif seorang guru sehingga siswa mau belajar dari sebuah matapelajaran yang diampunya. 

Empat Kategori Model Pembelajaran menurut Joyce dan Weil (1986)

Kelompok Model Pengolahan informasi." The Information Processing Models"
Beberapa model yang termasuk kedalam kelompok ini adalah:
  1. Pencapaian Kosep
  2. Berpikir Induktif
  3. Latihan Penelitian
  4. Pemandu Awal
  5. Memorisasi
  6. Pengembangan Intelek
  7. Penelitian Ilmiah

Kelompok Model Personal."Personal Models"
Beberapa model yang termasuk kedalam kelompok ini adalah:
  1. Pengajaran Tanpa Arahan
  2. Sinteksis
  3. Latihan Kesadaran
  4. Pertemuan Kelas

Kelompok Model Sosial"Social Models"
Beberapa model yang termasuk kedalam kelompok ini adalah:
  1. Investigasi Kelompok
  2. Bermain Peran
  3. Penelitian Juris prudensial
  4. Latihan Laboratoris
  5. Penelitian Ilmu Sosial

Kelompok Model Sistem Prilaku."Behavioral Systems Models"
Beberapa model yang termasuk kedalam kelompok ini adalah:
  1. Belajar Tuntas
  2. Pembelajaran
  3. Belajar Kontrol Diri
  4. Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep
  5. Latihan Asentif

Dunia Pembelajaran Matematika era UN dan Pendidikan Berkarakter

Matematika merupakan ratunya ilmu, yang diciptakan oleh Alloh AWT, untuk digunakan memahami alam semesta. Matematika bagi kebanyakan orang cuma dianggap sebagai ilmu berhitung bukan ilmu memperhitungkan. Kemudian dari anggapan tersebut membuat orang menganggap jika mau bisa menguasai matematika maka harus dapat menghapal rumus matematika yang diajarkan terus dibarengi dengan menghitung angka-angka yang dimasukkan kedalam rumusnya.

Anggapan diatas akan lebih diperparah dengan pembelajaran yang sekedar mengedepankan metode drill atau sering kita sebut belajar dengan melatih siswa dengan rumus maupun variasinya sehingga siswa akan dengan sendirinya hafal dan terampil menggunakan rumusnya
Sebaiknya siswa kita ajak untuk memahami persoalan yang ada, kemudian kita bimbing logika siswa untuk merumuskannya. Setelah siswa faham dalam merumusan persoalan yang ada maka baru kita latih menggunakan rumusan-rumusan tadi dalam menghadapi persoalan sehari-hari serta persoalan soal Ujian Nasional.

Pada kenyataannya dunia pendidikan matematika di indonesia lebih mengacu pada kepentingan Ujian Nasional, meskipun sudah muncul PMRI dan lainnya. karena oroentasi kepentingan UN maka banyak guru yang lebih suka mencari trik cara cepat mengerjakan soal UN dari pada trik bagaimana mengajarkan suatu meteri pelajaran matematika yang dapat mudah dikuasai oleh siswanya. 

Tanpa menyalahkan metode apapun yang jelas kita berharap siswa yang kita ajar harus paham dan terampil baik dalam berhitung maupun yang selanjutnya adalah mengaplikasikan konsep yang diperolehnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Sehubungan pendidikan karakter guru dituntut membentuk karakter siswa menggunakan mata pelajaran yang diampunya, termasuk juga guru matematika harus berusaha membentuk karakter siswa sesuai karakteristik ilmu matematika itu sendiri. Meskipun juur terkadang kita bingung karakter seperti apa yang dimaksudkan dalam pendidikan karakter itu sendiri. Kebingungan itu terutama tercermin dalam pembuatan perangkat pembelajaran matematika yang berkarakter, yang sejatinya belum mencapai sasaran yang ditargetkan, maklum guru kebanyakan cuma copy paste dari sebuah file Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter .

Pembelajaran matematika era UN dan Pendidikan karakter sudah semestinya pendidik melakukan sebuah perencanaan pembelajaran yang membuat siswa paham dan terampil dalam menguasai matematika guna menjawab persoalan UN maupun tantangan zaman dengan kejujuran yang tinggi, kedisiplinan yang tidak kaku, berpegang teguh pada norma agama, hemat cermat dan bersahaja, lugas tegas apa adanya.

Terimakasih
Edris Zahroini, S.Pd